Minggu, 19 September 2010

Kewirausahaan

Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan juga kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.

Ciri-ciri Kewirausahaan Unggul/Berhasil
Menjadi wirausaha profesional harus memenuhi criteria ketangguhan dan ketangguhan. Adapun ciri dari kedua kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
Ciri dan Kemampuan Wirausaha Tangguh
1) Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.
2) Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
3) Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
4) Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.


 


Dalam pengertian ini Marzuki Usman(1997:3) mengatakan entrepreneur adalah seorang yang memiliki kombinasi unsur (elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi inovasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha.

a.Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
b.Kewirausahaan adalah proses menciptkan sesuatu yang lain menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan resiko serta menerima balas jasa, kepuasan dan kebebasan pribadi.
c.Kewirausaan adalah semangat, sikap perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha yang mengarah pada upaya kerjateknologi dan produk baru dengan meningkatkanefisiensi untuk mendapatkan keuntungan.
d.Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan orang lain.
e.Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya sendiri.
f.Wiarausaha adalah mereka yang berhasil mendapatkan perbaikan pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsanya.
g.Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dalam memperkenalkan barang dan jasa dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.
h.Bagi ahli ekonomi wirausaha adalah seorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal dan skill untuk tujuan prroduksi.
i.Bagi seorang psikolog wirausahawan adalah seorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk menampilakan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.
j.Bagi seorang pebisnis wirausaha adalah merupakan ancaman, pesaaing baru atau bisa juga seorang patner, pemasok, konsumen atau seorang yang dapat diajak kerjasama.
k.Bagi seorang pemodal wirausaha adalah seorang yang menciptakan kesejahteraan buat orang lain yang menentukan cara-cara, mengurangi pemborosan dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat.
l.Wirausahawan adalah sekelompok pengusaha yang menentukan kebijakan pengambilan keputusan dan menciptakan manajemen resiko mandiri. Mereka mampu meraih peluang atau menciptakannya.
m.Wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan tepat guna dalam meamastikankesuksesan.

Kesimpulannya adalah bahwa kewirausahaan merupakan sikap, jiwa, semangat mulia pada diri seseorang yang inovatif, kreatif, berupaya untuk kemajuan pribadi dan masyarakat. Jadi alangkah baiknya kalau kewirausahaan itu ada pada setiap orang, (guru, pegawai, pelajar, ibu rmah tangga dll) tidak hanya terbatas pada pengusaha saja.

TUJUAN DAN MANFAAT KEWIRAUSAHAAN
a. Tujuan Kewirausahaan :
1. Meningkatkan jumlah wirausahawan yang sukses.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk menghasilkan kemajuan dan kesaejahteraan masyarakat
3. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat yang mampu, handal dan unggul.
4. Menumbuh kembangkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan kuat.

b. Manfaat kewirausahaan :
1. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
2. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan punya kepribadian unggul yang pantas diteladani.
3. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan.
4. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
5. Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
6. Pelaksana pembangunan bangsa dan negara.
7. Meningkatkan kepribadian dan martabat/harga diri.
8. Memajukan keuangan.
9 Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar.

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
a. Karakteristik wirausaha

Karakter adalah ciri, watak, sifat, tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakan dengan orang lain yaitu :

Berbudi luhur.
Berani menanggung resiko
Berfikir positif dan bertanggung jawab.
Dapat mengendalikan emosi.
Merencanakansesuatu sebelum bertindak.
Mencari jalan keluar dari permasalahan.
Belajar dari pengalaman.
Memiliki ketrampilan mengelola usaha.
Memiliki ketrampilan teknis.
Membiasakan hidup sehat.
Dapat mengambil keputusan.
Menepati janji dan waktu.
Merasakan kebutuhan orang lain dan bekerjasama dengan orang lain.
Memberi semangat kepada orang lain.


KEBERHASILAN DAN KEGAGALANSUATU USAHA
a. Keberhasilan suatu usaha.
1. Karena jujur dan kerja keras serta ulet.
2. Karena disiplin dan berani menanggung resiko.
3. Mampu melaksanakan manajemen dengan baik.

b. Kegagalan suatu usaha.
1.Diabaikan oleh pemiliknya.
Pemilik gagal dalam menjalankan usaha dan membiarkan segala sesuatunya terjadi tanpa mengambil tindakan yang positif.
2.Kecurangan dan Pencurian.
Karyawan mencuri uang (korupsi), barang perusahaan atau rahasia perusahaan
3.Kurang ketrampila dan keahlian.
Tidak mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola uang, orang, persediaan barang, mesin dan pelanggan.
4.Pengalaman yang tidak seimbang.
Berpengalaman pada bidang penjualan tetapi tidak pengalaman di bidang pembelian, pengalaman dibidang keuangan tetapi tidak pengalaman dibidang produksi dan penjualan.
5.Masalah pemasaran.
Tidak dapat menarik cukup banyak pelanggan karena kurang promosi, barang
berkualitas rendah, jasa pelayanan buruk, dan tata letaknya kurang menarik.
6.Kebijakan pembayaran barang secara kredit dan pengawasan keuangan jelek.
Pembelian barang secara kredit oleh pelanggan tanpa diperhitungkan kemampuan pelanggan untuk membayar dan tidak mempunyai kebijakan penagihan yang baik.
7.Pengeluaran biaya yang tinggi.
Tidak dapat mengendalikan pengeluaran, misak biaya perjalanan, menjamu rekanan, renovasi ruangan, listrik, telepon air dll.
8.Terlalu banyak aset.
Terlalu banyak persediaan barang, peralatan, kendaraan dll tetapi kurang bermanfaat dan kurang cukup biaya operasionalnya.
9. Pengawasan persediaan barang yang buruk.
Terlalu banyak persediaan barang dagangan yang tidak terjual.
10 Lokasi usaha.
Lokasi yang tidak strategis, misalnya di gang sempit, dibelakang gedung, sulit ditemukan, terlalu jauh dari lingkungan pelanggan.
11 Bencana.
Kehilangan barang berharga karena bencana alam, kebakaran atau bencana lain pada hal pimpinan tidak mengasuransikan.


sumber : www.google.co.id

Kata - Kata Mutiara

1. Rahsia untuk berjaya ialah menghormati orang lain
2. Kita patut berkorban supaya orang lain juga merasai kemanisan hidup.
3. Keruntuhan keluarga telah melahirkan generasi yang lemah
4. Ikhlaslah menjadi diri sendiri agar hidup penuh dengan ketenangan
5. Semiskin-miskin orang ialah orang yang kekurangan adab dan budi pekerti
6. Ciri orang yang beradab ialah dia sangat rajin dan suka belajar, dia tidak malu belajar daripada orang  yang  berkedudukan lebih rendah darinya
7. Jangan tanya apa yang dibuat oleh negara untukmu, tapi tanyalah apa yang boleh kamu buat untuk negara
8. Jangan mengharapkan kebaikan dari orang yang tidak mengharapkan kebaikan dari kamu.
9. Hidup biar beradab, bukan hidup untuk biadap
10. Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh
11. Teman manusia yang sebenar ialah akal dan musuhnya yang celaka ialah jahil
12. Sahabat sejati dan setia adalah lebih bernilai dari semua emas di dunia ini.
13. Menyesal tidak berbicara lebih baik daripada menyesal berbicara
14. Sesungguhnya orang yang berakal itu menyembunyikan rahsianya, dan orang yang jahil membuka  keaibannya.
15. Anda akan mempunyai ramai kenalan jika anda meminati mereka dan bukannya cuba membuat mereka meminati anda

sumber : www.google.co.id

Minggu, 15 Agustus 2010

Leadership

Dasar-dasar Kepemimpinan (Leadership)

Dasar- Dasar Kepemimpinan (Leadership)

“ Dan ingatlah ketika Tuhanmu berkata : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi ... “ (Q.S. Al Baqarah 2: 30)

APAKAH KEPEMIMPINAN ITU ?
MENGAPA KEPEMIMPINAN PERLU DIPELAJARI ?
“Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin itu akan dimintai pertanggungjawabannya atas apa yang telah kamu pimpin”. (hadist)

Tanpa perkecualian, setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan, tua atau muda, pelajar atau bukan, berpendidikan atau tidak, kaya atau miskin, semuanya dicakup dalam sabda Rasulullah tersebut.
Demikianlah lebih dari empat belas abad yang lalu beliau ungkapkan, semata-mata atas petunjuk dan hidayah Allah SWT. Jadi jelas dan harus disadari serta diyakini sepenuhnya oleh setiap muslim bahwa setiap kita adalah sebuah pribadi pemimpin dan harus menjadi pemimpin.
Untuk dapat hidup bahagia serta dapat memberikan sesuatu (materi & nonmateri) kepada masyarakat, maka yang terpenting yang harus kita lakukan terlebih dahulu adalah kita harus mampu memimpin diri kita sendiri (dan seringkali orang lain) untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Keterampilan memimpin adalah keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mempertanggungjawabkan setiap tindakan pribadi serta kerjasama kita dengan orang lain guna mencapai tujuan-tujuan tertentu baik tujuan pribadi maupun kelompok.

BAGAIMANA CARA KITA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MEMIMPIN ?
Hal itu dapat dipelajari dengan cara mengobservasi (mengamati), mendengar dari orang lain atau bereksperimen dan mempraktekkan tingkah laku kepemimpinan.
Tingkah laku kepemimpinan adalah perilaku yang biasa digunakan oleh pemimpin.
Mempraktekkan tingkah laku kepemimpinan dilakukan dengan cara bertahap mulai dari hal-hal yang paling sederhana dan mudah untuk dilakukan seperti membiasakan bangun pagi, mencuci pakaian sendiri, berdo’a ketika akan melakukan suatu kegiatan, membuang sampah pada tempatnya, belajar dan bekerja secara kelompok, bicara yang sopan, dsb. Mula-mula tingkah laku ini diperlihatkan pada lingkungan yang lebih kecil dan terbatas pada lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan bermain, lama-kelamaan, tentunya harus diasah terus menerus , sehingga menyatu dalam perilaku sehari-hari.
Tanpa adanya kesempatan dan kemauan untuk mempraktekkan tingkah laku kepemimpinan itu, sulit bagi seseorang untuk mengembangkan keterampilan memimpin. Oleh karena itu perlu diciptakan lebih banyak kesempatan bagi anak-anak untuk mempraktekkan keterampilan memimpin ini baik dalam kelompok formal maupun tidak formal.

Apakah Keterampilan hidup itu ?
Keterampilan hidup yaitu kemampuan belajar yang sangat tinggi yang berguna sepanjang hidup. Hal ini melibatkan ilmu pengetahuan serta keterampilan-ketarmpilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam berbagai macam situasi dan kondisi. Termasuk ketermpilan agar diterima oleh berbagai macam kelompok. Masuk kandang kambing mengembik masuk kandang kerbau menguak.

Apakah Keterampilan Khusus itu ?
Keterampilan khusus yaitu apabila seseorang mempelajari informasi atau teknik yang khusus untuk menyelesaikan suatu tugas yang khusus pula, maka pelajaran tersebut hanya berguna pada situasi dan kondisi tertentu.

Keterampilan Hidup sebagai Seorang Pemimpin
Semua keterampilan hidup yang berkaitan dengan kepemimpinan dinamakan keterampilan hidup sebagai pemimpin.

7 (tujuh) keterampilan hidup sebagai pemimpin

1. Mengenal Diri Sendiri
Baik diri kita sendiri sebagai manusia, orang lain, pencipta, ciptaannya
2. Komunikasi
Antara Allah dengan manusia, manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, manusia dengan ciptaan Allah yang lainnya dan sebaliknya.
3. Menyatu dengan yang Lain
Yaitu cara berinteraksi dengan orang lain secara positif, termasuk menerima dan menghargai perbedaan antara dirimu dan orang lain.
4. Belajar untuk Belajar
Yaitu upaya mengembangkan perilaku positif dalam mempelajai sesuatu dan menarik pelajaran dari berbagai informasi dan pengetahuan lainnya secara benar.
5. Mengambil Keputusan
Yaitu upaya mempelajari langkah-langkah dan pendekatan yang dibutuhkan untuk menetapkan suatu tujuan, memecahkan suatu masalah, dan mengambil tindakan baik secara individu maupun kelompok.
6. Pengelolaan
Yaitu penggunaan segala sesuatu yang dimiliki atau yang dapat dimanfaatkan untuk meraih suatu tujuan. Termasuk upaya identifikasi sumberdaya dan cara penggunaannya secara efektif dan efisien.
7. Kerja Kelompok
Yaitu ikut bergabung secara aktif atau memimpin suatu kelompok guna meraih tujuan bersama.

Kepemimpinan dalam Tinjauan Sejarah
Sesungguhnya perjalanan teori kepemimpinan sudah berjalan ribuan abad yang lampau. Sejak manusia hidup dalam kelompok, kepemimpinan ditentukan oleh kekuatan. Orang yang memiliki ukuran badan yang besar, kuat dan dapat memperoleh dukungan dari yang lain diangkat menjadi pemimpin.
Kemudian muncullah teori baru bahwa kepemimpinan harus dilengkapi dengan penguasaan atas berbagai persenjataan, misalnya seorang pemimpin selain kuat harus juga mahir menggunakan berbagai senjata dan mampu membidik sasaran dengan tepat.
Berabad-abad kemudian muncullah teori baru bahwa seorang pemimpin akan melahirkan pemimpin pula. Untuk mengesahkan teori ini mereka membentuk kepercayaan atau opini masyarakat bahwa ada orang tertentu yang dilahirkan sebagai raja penerus kepemimpinan. Apabila sang anak mampu mengelola kerajaannya dengan sukses, ia pun akan membentuk suatu dinasti kepemimpinan secara turun menurun.
Beberapa waktu kemudian muncullah teori baru bahwa seorang pemimpin itu harus dibentuk bukan dilahirkan begitu saja. Karena itu seorang pemimpin akan mangajari calon penggantinya berbagai cara memimpin. Misalnya sang calon harus mahir cara berjalan, cara berbicara dan cara mengambil keputusan pendahulunya. Ternyata teori ini menemukan hambatan karena masalah yang dihadapi si calon berbeda dengan masalah yang dihadapi pendahulunya.
Lalu muncullah teori baru, seseorang yang telah memperlihatkan sikap kepemimpinan yang sukses dalam suatu bidang diminta memimpin dalam bidang lainnya. Misalnya seorang jenderal diminta menjadi direktur perusahaan computer. Ternyata sejarah memperlihatkan bahwa metode identifikasi kepemimpinan ini tidak membawa kesuksesan.
Kini, sejumlah besar pakar di bidang kepemimpinan percaya bahwa seorang tak akan pernah mampu memimpin sepanjang masa. Demikian juga halnya seorang pemimpin tak pernah menghasilkan kesuksesan jika ia mengadakan pendekatan yang sama dalam berbagai situasi. Karena itu dibuutuhkan kepemimpinan situasional yaitu kepemimpinan yang harus berusaha sesuai dengan perubahan situasi.
Pemimpin yang baik adalah mereka yang mengetahui kapan harus bersikap otoriter, demokratis, laissez faire. Ia juga tahu saat yang tepat untuk mendelegasikan wewenangnya. Selain itu mengetahui berbagai cara untuk meraih tujuan bersama.
Semua ini membutuhkan pribadi yang tegar, mampu berkomunikasi dan berhubungan dengan yang lain, ahli mempelajari berbagai metode, mampu mengelola dan mengambil keputusan serta menguasai berbagai teknik memimpin kelompok.

5 (Lima ) Keyakinan Kepemimpinan
1. Kepemimpinan sangat diperlukan oleh setiap individu
Kita membutuhkan keterampilan memimpin baik untuk memimpin diri kita sendiri, sebagai anggota kelompok, maupun untuk memimpin orang lain dan kelompok. Kita memerlukan kepemimpinan agar menjadi anggota masyarakat yang efektif serta produktif juga untuk dapat mengarahkan kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan.
2. Kepemimpinan dapat dipelajari sama halnya dengan keahlian yang lain
Kepemimpinan in meliputi aspek pribadi dan antarpribadi. Ia juga mengajarkan seseorang untuk menyadari potensi dan memanfaatkan potensi dirinya itu dengan tepat.
3. Keahlian memimpin itu dapat dipecah-pecah dalam unit-unit yang lebiih kecil
Dengan demikian seseorang dapat memilih unit-unit keahlian memimpin yang cocok dengan dirinya. Dan tak seorangpun yang mampu menjadi ahli dalam setiap unit seumur hidupnya.
4. Kepemimpinan adalah hubungan antar manusia
Keahlian ini merupaan cara seseorang berinteraksi dengan orang lain. Selain cara berinteraksi, keahlian ini juga meliputi kepekaan seseorang terhadap kebutuhan orang lain. Sebab keahlian mempimpin yang dimiliki seseorang tidak akan ada artinya jika tidak dapat dimanfaatkan oleh orang lain.
5. Kepemimpinan harus ditampilkan pada waktu dan tempat yang tepat
Setiap pemimpin memiliki masa tertentu untuk diakui sebagai pemimpin. Kombinasii dari pemimpin, kombinasi dari kelompok serta kombinasi dari tujuan kelompok akan menentukan gaya kepemimpinan yang sebaiknya kita gunakan. Anggota kelompok harus bekerjasama dengan pemimpin untuk mencapai hasil yang didambakan.

MENGENAL DIRI SENDIRI (UNDERSTANDING SELF)

“siapa yang tidak mengenal dirinya maka ia tidak akan mengenal Tuhannya”. (hadist nabi)

Mengenal diri yaitu upaya untuk memahami dan mengembangkan perilaku positif tentang diri sendiri.
Ruang lingkup mengenal diri sendiri meliputi
a. Mengenal diri sendiri, diawali dengan :
1. Mengenal Jiwa / rohani, diantaranya:
a. mengenal iman, yang terdiri dari :
- iman kepada Allah
- iman kepada Rosul
- iman kepada Qur’an
- takdir, hari akhir dan jihad di jalan Allah.
Dengan iman kepada Al Qur’an dan takwa (mengerjakan apa diperintahkan dan menjauhi semua larangan-Nya), serta ikhlas maka sensorik hati/Qalb akan berfungsi. Hal ini akan dapat menimbulkan kepekaan yang lebih tinggi terhadap arti wahyu Allah, hidayah atau rahasia alam.
b.mengenal hati / qolbu/etika/estetika
- nafsu
- nilai
- tujuan (goal)
- kebutuhan (need)
- sifat
- perasaan
- motif / niat
- bakat (talent)
- nilai (benar salah)
- ilmu pengetahuan
- teknologi
- manajemen
- ingin tahu
C. mengenal akal / dasar logika, analika, systematic serta ikatan-ikatan, hukum dan
peraturan Allah lainnya/Sunah Allah.

Manusia yang berakal adalah yang bersedia diikat baik oleh peraturan /hukum Allah maupun peraturan /hokum manusia yang logis kalau tidak maka dikatakan bahwa manusia tersebut tidak berakal/gila, atau layak dihukum.
- Nilai / benar dan salah
- Science
- Teknologi
- Manajemen
- Nilai akal / ingin tahu (curiosity)
Naluri akal yang dikendalikan oleh wahyu qalbu yang baik dan berdasarkan iman sering disebut intelektual curiosity.
- Bakat/talent akal.
Kemampuan matematik, kemampuan mengatur, berbagai seni dan lain-lain.

2. Mengenal badan /jasad, diantaranya:
a.Syaraf sensorik, yang terdiri dari:
- Al Hayah (Dzat Hidup)
- Daya Ingat
- Motorik
- Organ Vital
- Naluri jasad (makan, minum, berkembang biak)
- Bakat / talent jasadi
Kemampuan secara alamiah yang dimiliki oleh seseorang (bakat yang dipergunakan
sebagai dasar pemilihan keterampilan /skill)

B. Mengenal Pencipta
1. Melalui wahyu
2. Melalui ciptaanNya
3. Melalui sunatullah

C. Mengenal Ciptaan-Nya
1. Mengenal manusia
2. Mengenal makhluk ruh
3. Mengenal makhluk jasad

KOMUNIKASI (COMMUNICATION)

“Siapakah yang lebih baik perkataanya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shaleh dan berkata :”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”(QS. Fushilat 41 : 33)

Komunikasi adalah pertukaran informasi dengan yang lain secara lebih efektif.

Ruang Lingkup komunikasi meliputi :
A. Komunikasi dari Allah kepada manusia, melalui:
1. Wahyu
2. Hidayah
3. Alam semesta
B. Komunikasi dari manusia kepada Allah
1. Sholat
2. Do’a
3. Dzikir
C. Komunikasi antarmanusia
1. Pendengar yang baik
2. Pembicara yang baik
3. Penulis yang baik
4. Pembaca yang baik
5. Bahasa tubuh
6. Bahasa percakapan
D. Dari binatang kepada manusia
1. Bahasa isyarat
2. Pendengar yang baik
3. Ilmu Biologi / Zoologi
E. Dari tumbuhan kepada manusia
1. Bahasa isyarat
2. Ilmu biologi/botani
F. Dari benda-benda kepada manusia
1. Bahasa Isyarat
2. Ilmu Pengetahuan lainnya.

MENYATU DENGAN YANG LAIN (GETTING ALONG WITH OTHERS)

“Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Q.S.Al Hujuraat 49 :13)

Ruang lingkup Menyatu dengan yang Lain adalah:
A. Dapat diterima oleh Allah SWT, dengan cara:
1. Mengimani (rukun-rukun iman)
2. Bertaqwa
3. Ikhlas
4. Terencana
B. Dapat diterima oleh manusia, dengan cara :
1. Peduli
2. Berbagi
3. Silaturahmi
4. Dapat menerima
5. Dapat mengatur diri sendiri
6. Kerjasama
7. Dapat dipercaya
C. Dapat diterima hewan, dengan cara:
1. Peduli
2. Berbagi
3. Dapat mengatur
D. Dapat diterima tumbuhan, dengan cara:
1. Peduli
2. Berbagi
3. Dapat mengatur
E. Dapat diterima oleh ciptaan Allah lainnya.
1. Peduli
2. Berbagi
3. Mengatur

BELAJAR UNTUK BELAJAR (Learning to Learn)

“Bacalah dengan (menyebut ) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan (manusia) dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al Alaq 1-6)
“Katakanlah “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?. Sesungguhnyalah orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az Zumar 39 : 9)

Belajar untuk belajar yaitu upaya mengembangkan perilaku positif dalam mempelajari sesuatu dan menarik pelajaran dari berbagai informasi dan pengetahuan lainnya secara benar.

Ruang lingkup belajar untuk belajar meliputi :
1. Peningkatan daya ingat
2. Peningkatan organ sensorik
3. Peningkatan ketekunan (istiqomah)
4. Motif / niat
5. Kreatifitas
6. Inovasi
7. Mennetukan main, supporting dan detail issue serta pemetaan informasi
8. Skala prioritas
- Wajib/essential
- Sunal / useful
- Mubah/nice
- Makruh /bad
- Haram/forbidden
9. Menentukan tujuan
10. Menentukan informasi yang dibutuhkan
11. Kemampuan bertanya
12. Perilaku bertanya
13. Hambatan dan solusinya dalam bertanya
14. Mengorganisir informasi
15. Sistem mengolah informasi
16. Eksperimen
17. Mengajarkan / menyampaikan
18. File

MEMBUAT KEPUTUSAN (DECISION MAKING)
“....dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil”. (QS Al Maidah: 42)
Membuat keputusan yaitu upaya mempelajari langkah-langkah dan pendekatan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan, memecahkan suatu masalah, dan mengambil keputusan serta tindakan baik secara individu maupun kelompok.
Ruang lingkup mengambil keputusan meliputi :
A. Gaya membuat keputusan
1. Impulsive / menurutkan kata hati
2. Wishfull/penuh keinginan/kehendak
3. Intuitive/intuisi
4. Risk – free/ bebas resiko
5. Avoidance/menghindar
6. Agonizing / tertekan / menderita
7. Fatalistik /menyerahkan pada nasib
8. Compliant / pasrah pada seseorang –”anything you say”
9. Postponement / mengulur keputusan
10. Planned / terencana

B. Proses membuat keputusan, dengan tahapan sbb:
1. Definisikan masalah
2. Cari informasi sebanyak-banyaknya
3. Membuat alternative-alternatif
4. Mempertimbangkan masing-masing alternative
5. Memilih alternative
6. Bertindak
7. Evaluasi

C. Identifikasi sumberdaya: manusia, alam, dana, SWOT analisa
D. Menentukan tujuan / goal setting
E. Menentukan sumberdaya yang diperlukan
F. Menggabungkan sumberdaya
G. Memutuskan sumber daya
Di dalam pengambilan keputusan ini, pendekatannya tentunya juga dengan mengikuti langkah-langkah yang umum yang harus dilakukan. Tergantung juga seberapa jauh akibat yang ditimbulkan dari keputusan yang dibuat .

MENGELOLA (MANAGING)
“Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya”.(QS.Huud 11: 61)
Mengelola yaitu penggunaan segala sesuatu yang dimiliki atau dapat dimanfaatkan untuk meraih suatu tujuan individu dan kelompok. Termasuk upaya identifikasi sumberdaya dan cara penggunaannya secara efektif dan efisien.
Ruang Lingkup Mengelola meliputi :
A. Yang perlu diatur adalah :
1. Waktu
2. Ruang
3. Gerak
4. Fungsi
5. System
6. Proses
7. Hukum, peraturan, perjanjian
8. Standar kualitas, mutu, jumlah, berat, volume, spesifikasi
9. Biaya
10. Kecepatan

B. Yang terkena peraturan, seperti:
1. Orang (diri sendiri, kelompok, masyarakat)
2. Informasi
3. Hewan
4. Tumbuh-tumbuhan
5. Benda-benda lain
6. Lahan
7. Air
8. Udara
9. Alat/mesin
10. Bahan baku
11. Hasil produksi
12. Gedung/bangunan
13. Panas/temperature
14. Cahaya / intensitas cahaya
15. Listrik (tegangan, arus, frekuensi)
16. Menentukan tujuan
17. Menentukan sumber daya
18. Merencanakan
19. Mengorganisir
20. Pelaksanaan
21. Pengawasan
22. Evaluasi

KERJA KELOMPOK (WORKING WITH GROUPS)
“sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalanNya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti bangunan yang kokoh” (QS Ash- Ashaf 61 - )
Kerja kelompok yaitu ikut bergabiung dan bekerjasama secara aktif atau memimpin kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Ruang lingkup kerja kelompok meliputi:
1. Motivasi
2. Tujuan anggota
3. Kerjasama
4. Tujuan kelompok
5. Perilaku anggota
6. Perasaan anggota
7. Kebutuhan
8. Budaya kelompok
9. Gaya kepemimpinan
10. Lingkungan kelompok
11. Musyawarah
12. Keputusan kelompok

sumber : http://sitimugirahayu.blogspot.com/2010/08/dasar-dasar-kepemimpinan-leadership.html